Thursday 23 October 2014

Batu Caves - Perjalanan Menuju Negeri Tetangga

Murugan Statue - Batu Caves

Halo guys, Long time no see ya...
Oke kali ini gw mau cerita tentang pengalaman pertama gw backpacking ke luar negeri, Malaysia! (udah luar negeri kan ya walaupun mainstream?). Bermodalkan tiket promo yang murah banget dari maskapai favorit para backpacker yang gw beli di awal Februari dan berangkat di bulan Oktober here we go!!!

Keberangkatan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport Palembang menuju Kuala Lumpur pagi itu di delay cukup lama karena memang kota palembang sedang diselimuti asap tebal dari puluhan hotspot yang ada di sumsel.

Perjalanan gw kali ini berdua bareng temen gw yogi yang sama2 baru pertama kali go internesyenel *halah..dan delay yang lama gak begitu berarti soalnya kita sama2 jago nyinyir dan selama nunggu boarding kita cekikikan ngomongin orang disekitar hahah..

Sekitar jam 10 akhirnya boarding juga dan tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 sekitar jam 12 siang. KLIA2 baru diresmikan bulan mei 2014 yang sebelumnya menggunakan LCCT sebagai airport khusus low cost carrier.

Tuesday 2 September 2014

Sharecost ke Pulau Menjangan

Dermaga Pulau Menjangan

Dari kawah Ijen kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Menjangan yang merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Akses menuju Pulau Menjangan memang tidak terlalu sulit jika ditempuh dari Banyuwangi. Menyeberangi selat Bali dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk dan dilanjutkan dengan angkutan umum dari terminal Gilimanuk tujuan Singaraja dan berhenti di pelabuhan Labuan Lalang atau Banyuwedang.

Jika dari denpasar menuju pulau menjangan bisa menggunakan bus menuju gilimanuk dan berhenti di pertigaan sebelum ke terminal gilimanuk dan dilanjutkan angkutan umum dengan rute singaraja dan berhenti di Labuan Lalang atau Banyuwedang.

Sebenarnya akses menuju pulau Menjangan bisa juga melalui pelabuhan Kampe di Banyuwangi tapi kurang afdol rasanya jika kita tidak menginjakkan kaki di pulau Bali.

Terdapat dua crossing point menuju pulau Menjangan dari bali yaitu Labuhan Lalang dan Banyuwedang. Bagi yang berencana menginap sebelum melakukan aktifitas/menyeberang ke pulau menjangan, lebih baik memilih crossing point di Banyuwedang karena disana terdapat beberapa penginapan sedangkan disekitar Labuan Lalang belum ada penginapan *cmiiw

Kami memilih crossing point labuhan lalang karena jaraknya tidak terlalu jauh dari terminal Gilimanuk. Setelah turun dari angkutan umum kami menuju loket pendaftaran di Labuan Lalang untuk mendaftarkan diri. Ternyata di loket pendaftaran tersebut langsung menawarkan paket menuju pulau menjangan terdiri dari sewa kapal, alat snorkeling, guide, dan asuransi. Setelah nego dengan petugas berikut rincian biaya yang kami sharing ber tujuh.

Kwitansi Pembayaran


Biaya yang bisa di sharing adalah biaya sewa kapal dan guide, selebihnya biaya masing2 seperti alat snorkeling dan life jacket. Untuk menghemat biaya bagi yang memiliki snorkle gear lebih baik membawa sendiri. Oh iya disini sewa satu set snorkel gear tidak termasuk life jacket seperti ditempat penyewaan lainnya. Sewa life jacket dikenakan biaya sendiri yaitu Rp. 40.000,- dan cukup mahal menurut saya tapi tak apalah demi keselamatan.

Setelah semua perlengkapan siap kapal pun berangkat menuju pulau Menjangan. Tiba di dermaga pulau Menjangan kami disambut oleh Menjangan yang memang banyak terdapat dipulau ini karena itulah dinamakan pulau Menjangan. Sebelum bersnorkeling ria Bli Putu guide kami memberikan arahan dan mendampingi kami pada saat aktifitas snorkeling.

Sebelum Snorkeling

Wednesday 27 August 2014

Mengejar Api Biru Kawah Ijen

Dari Bandara Juanda Surabaya kami bertiga melanjutkan perjalanan menggunakan bus damri menuju terminal Bungurasih dan langsung mencari bus rute Bondowoso. Sebenarnya untuk menuju Kawah Ijen ada dua alternatif rute yaitu via Banyuwangi dan Bondowoso dan kami memilih via Bondowoso. Berdasarkan hasil browsing di internet dari terminal bungurasih ada bus yang langsung menuju Bondowoso. Setalah tanya sana sini kata orang2 di terminal rute ke Bondowoso agak susah dan biasanya di oper sana sini dan mereka menyarankan naik bus ke Banyuwangi. Karena kami bertiga masih kekeuh pengen lewat Bondowoso akhirnya kita memutuskan naek travel ke Bondowoso. 

Jam 8 pagi travel berangkat menuju Bondowoso dan diperjalanan ada penumpang yang kasih informasi kalo angkot menuju Sempol dari terminal Bondowoso terakhir berangkat jam 1 siang..dheg!!! gw dan kedua temen gw udah mulai deg2an dan gelisah takut kalo jam 1 siang kita belom sampe bondowoso dan angkot ke sempol udah nggak ada lagi padahal kita bener2 ngejer waktu demi blue fire malam harinya. 

Tiba di terminal Bondowoso udah jam 1 lebih banyak, seperti biasa disambut oleh calo2 terminal dengan red carpet *halah.. dan pas kita tanya angkot ke sempol masih ada gak pak??? si bapak calo bilang, waduh mas kalo angkot ke sempol terakhir jam 12 siang tadi, mending mas nginep aja dulu di Bondowoso nanti besok pagi baru berangkat ke sempol. Dan kami pun diam seribu bahasa dengan ekspresi datar layaknya artis2 profesional..huahaha. 

Lagi2 demi blue fire kami memutar otak (bukan dalam arti yg sesungguhnya) dan iseng nanya ke bapak calo kira2 kalo carter angkot langsung ke paltuding harganya berapaan? dan si bapak manggil yang punya angkot dan setelah nego mereka kasih harga 600 ribu sampe sempol aja karena mereka gak berani nganterin sampe paltuding takut kemaleman dijalan. oke harga yang fantastis dan kami tidak berminat..bye!!!

Akhirnya kami keluar dari terminal bondowoso dengan kekecewaan yang mendalam. Kita memutuskan  buat cari warung makan siapa tau disana dapet inspirasi. Baru berjalan beberapa langkah keluar terminal eh ada sopir truk yang teriak2 mas mau ke ijen ya??!!! wah ini rejeki backpacker soleh! langsung aja kami deketin truk nya dan nanya2. ternyata truk tersebut mengangkut muatan logistik untuk di supply ke warung2 disekitar sempol. setelah nego si bapak bersedia mengantar sampai ke paltuding..ahh bapakkk terharu deh..hahah


Truk Menuju Paltuding

Monday 25 August 2014

Menyusuri Negeri Laskar Pelangi - Gantong

Berkendara sekitar 2-3 Jam dari Kota Tanjung Pandan kita akan tiba di Gantong, sebuah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur yang menjadi salah satu latar pembuatan film Laskar Pelangi. Di kecamatan Gantong ini kita bisa melihat Replika SD Muhammadiyah Gantong atau lebih terkenal dengan sebutan SD Laskar Pelangi yang memang sudah tidak digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar dan menurut informasi Replika SD Muhammadiyah Gantong ini sudah kali ketiga dipindahkan dari tempat semula. Kondisi bangunan yang sudah tidak layak digunakan lagi ini justru menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Belitung dan memang menjadi salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi jika berwisata ke negeri Laskar Pelangi. Terbukti ditengah teriknya matahari belitung tetap saja beberapa bus pariwisata dan mobil pribadi memenuhi parkiran yang membawa pengunjung untuk melihat Replika SD ini.
SD Laskar Pelangi

SD Laskar Pelangi

Saturday 14 June 2014

Catper Singkat Menerawang Pahawang

Pagi itu buru buru keluar dari tenda, ambil life jacket di perahu yang bersandar dan burrrrrrr..surga banget rasanya bangun tidur langsung nyebur ke laut.



Trip kali ini kita maen di laut dan gw yang jadi “tuan rumah”. Pahawang, sebuah destinasi liburan bagi flashpacker yang akhir2 ini namanya menjadi terkenal mengalahkan “saudara tua” nya teluk kiluan. Pahawang terletak di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Pantai dan alam bawah lautnya yang indah, bener2 menjadi rekomendasi weekend getaway spot. Berkendara satu jam dari kota Bandar Lampung kita akan tiba di pelabuhan ketapang dan dilanjutkan dengan menyewa kapal untuk hoping islands. Hoping islands dimulai dengan mampir di pulau gosong (semacam daratan yg terbentuk jika air laut surut) dan view nya lumayan keren walaupun panas banget tapi tetep narsis hehe. Kemudian kita lanjut ke tanjung putus, pahawang besar dan mulai snorkling disekitar pulau. Beruntungnya kita snorkling pada saat yang tepat dimana air laut tenang, cuaca tidak terlalu panas dan tingkat visibilitas underwater keren banget. 

Tuesday 20 May 2014

Kabur Ke Guntur, Nyasar di Tambang


 
Gunung Guntur 2249 mdpl

Gunung Guntur, belom pernah terpikirkan sebelumnya dan memang belom ada di wish list pendakian gw tahun ini untuk mendaki Guntur. Berawal dari racun temen gw si Putri yang lebih dulu kesono dan posting foto2 trek dan catper selama pendakian Guntur, alhasil gw langsung kepikiran dan tereak (agak lebay) "Minggu depan gw harus mucuk Guntur!!!" huahaha..

Tanggal udah ditentukan, berhubung ini rencana dadakan dan kayaknya gunungnya gak tinggi2 banget (2249 mdpl)  dan bisa mendaki santai gw ajaklah travel mate gw si Solichah yang gak bakal nolak kalo diajakin naek gunung..haha..and you know what, pas gw ajakin sih dia agak nolak2 jaim dikit tapi ujung2nya mau juga...hadehhh....

Well berhubung kita cuma berdua, gw ama soleh mencoba meracuni anak2 di grup pelangi adventure tapi karna rencananya udah dadakan banget yasudahlah..kita tetep jalan walaupun berdua..cie cie cie...

Rajabasa bersama Cicak (1282 mdpl)

akhirnyaaaaaa kesampean juga mendaki Gunung Rajabasa. Udah lama banget gw pengen mendaki gunung yang satu ini tapi belom dapet waktu dan temen yang pas buat diajak mendaki Rajabasa. Sampai akhirnya si Solichah sang pendaki super nge-share open trip pendakian ke Gunung Rajabasa yang di organize oleh Cicak Adventure. Kenapa gw pengen banget mendaki gunung yang satu ini? soalnya udah beberapa tahun terakhir gw tinggal di Bandar Lampung yang notabene deket banget kalo mau ke Gunung Rajabasa sedangkan selama ini gw sibuk wara-wiri di Pulau Jawa aja dan kebanyakan temen pendaki yang gw temui nanyain "udah pernah ndaki Rajabasa belom?" dan dengan straight face gw jawab..beloooom.. (gak terlalu penting..abaikan!!)

berhubung waktu pendakian ke Rajabasa seminggu sebelum pendakian Rinjani, ya anggap aja sebagai pemanasan dengkul walaupun tiap sore selama beberapa minggu terakhir gw udah jogging2 tampan (jogging sambil tebar pesona) *pada sirik lo ya??? haha...