Monday 31 August 2015

One Day Tour Phi Phi Island

Welcome to Aonang

Setelah semalem dapet tour operator untuk one day tour ke Phi Phi island dan sekitarnya, hari ini kita dijadwalkan dijemput oleh pihak tour operator di hotel tempat kita menginap. Menurut jadwal sih di jemput jam 8 Pagi, tapi dari jam 8 kita udah siap2 depan hotel ternyata belom di jemput juga dan ada pasangan bule juga ternyata yang ikut tour ke phiphi menggunakan baracudas. Mereka berdua udah keliatan bete banget nungguin sama kayak kita yang saking lama nya udah iseng aja maenin fasilitas gym yang ada di depan beranda hotel. Akhirnya mobil jemputan nya dateng juga sekitar jam 9 (ngaret banget ya).


Dari Hotel ternyata kita masih harus jemput beberapa peserta tour juga dan kemudian turun di depan pantai aonang untuk registrasi ulang. Disana kita nunjukkin kuitansi pembayaran dan kemudian di kasih stiker dengan warna yang berbeda. Masih bertanya2 itu stiker gunanya buat apaan eh ternyata stiker dengan warna yang berbeda menandakan pembagian kelompok, kapal dan guide nya. Jadi satu warna stiker untuk satu rombongan. Kita dapet stiker warna ijo dan guide kita namanya alex.

Setelah semua siap, alex ngumpulin kita buat naek speedboatnya. Sebelum naek ke speedboat si alex ngasih pengarahan dan juga do’s and don’t. Sebelum naek kapal kita harus ngelepas sendal dan ditaroh di jaring2 khusus sendal yang udah disedian. Sebelum naek kapal kaki dan badan kita harus udah bersih dari pasir. Kata alex kalo masih ada pasir dan ngotorin kapal nanti kita di denda 5 Baht untuk setiap pasir nya..Hahah yang bener aja lex?

Semua sudah siap and here we go..!!!
Kita memilih duduk di depan kapal dengan asumsi bisa foto2 dengan leluasa..ternyata eh ternyata salah besar..di depan itu kan gak ada atepnya dan matahari nya gahar banget. Foto2 juga gak bisa soalnya si alex ngomel2 kalo kita berdiri dan harus pake life jacket. Sebenernya bagus sih buat keselamatan kita tapi yaaa jadi nyesel duduk di depan..mending di dalem gak kepanasan (mau dingin dirumah aja rioo) haha.

Speedboat Bagian Depan

Friday 21 August 2015

Menuju Phiphi dari Krabi

Udah lama banget gak nulis di blog ini, daripada blog nya jadi sepi kayak hati yang punya (malah curcol) ada baiknya gw mulai nulis lagi ya. So guys just check it out!


Seperti destinasi sebelum2nya yang cuma diniatin pengen kesini dan kesana dan akhirnya kesampean juga karena maskapai merah kesayangan backpacker seantero Indonesia bahkan mungkin asia yang ngasih promo tiket ke Krabi akhirnya pergilah gw ke Krabi bersama empat temen lainnya. Kenapa milih Krabi? soalnya gw pengen banget ke Maya Bay yang terkenal itu gegara film The Beach yang dibintangi oleh om Leonardo Dicaprio (lagi2 korban film).

Tau sendiri lah ya yang namanya tiket promo pasti berangkat nya lama, booking sekarang berangkatnya taon depan. Bisa jadi booking pas masih jomblo berangkatnya pas anak udah dua, yaelah gak gitu2 juga kale..haha

Setelah 10 bulan menunggu dan akhirnyaa berangkat juga ke Krabi!! eh tapi jangan seneng dulu, banyak drama sebelum berangkat ke krabi. Salah satunya adalah ketinggalan pesawat dari Kuala Lumpur ke Krabi! jreng2!!! Gak jadi hemat dong? Kenapa bisa ketinggalan pesawat? yasudahlah kalo diceritain mah sedih banget..intinya kita ketinggalan pesawat dan beli tiket buat next flight di hari yang sama seharga  5 kali tiket penerbangan promo yang kita dapetin *elus2 dada *dada pramugari nya


MISSED FLIGHT!!!


Sawadee Khap!!!

Nyampe di Bandara Krabi udah sore dan rencananya kita langsung ke hotel di daerah Aonang sekitar 30 menit dari Krabi. Setelah proses imigrasi kita turun ke bawah dan tergoda sama tawaran dari mbak2 yang nawarin free sim card khusus buat tourist dengan paket internet seminggu yang lumayan murah, yaelah ujung2nya gak gratis2 juga. Ntar gw review di posting-an lainnya ya tentang Sim Card ini.

Dari bandara Krabi kita naek bus menuju Aonang dengan harga tiket 160 Baht. Tiket bisa di beli di counter bus di dalam Bandara. Atau kalo mau naek taksi harganya sekitar 600 Baht. Bus nya sih bus tua gitu tapi masih terawat dan AC nya lumayan kenceng. Sebelum masuk bus petugas nya nanya mau stop di hotel atau daerah mana trus dicatet deh. Gw kira cuma buat laporan aja eh ternyata nanti setelah sampe Krabi town kita diturunin di semacam pool nya gitu trus dipisah berdasarkan tujuan masing2 dan di drop pake taksi atau van ke tujuan masing2 tanpa biaya tambahan (padahal udah deg2an bakalan kena additional charge).

Saturday 24 January 2015

Semalam di Melaka

Stadhuys 

Ngelanjutin cerita dari Batu Caves kita lanjut ke Melaka. Kenapa memilih Melaka? soalnya Melaka salah satu Historical City dan dinobatkan sebagai World Heritage oleh UNESCO karena emang di kota ini banyak bangunan2 bersejarah ala kolonial Belanda. Sebenernya ada satu lagi kota di Malaysia yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai World Heritage yaitu George Town di Penang tapi karena waktunya terbatas mungkin lain kali gw bakalan mengunjungi George Town. 

Dari Kuala Lumpur tepatnya Terminal Bersepadu Selatan (Terminal bus favorit gw) banyak armada bus dengan tujuan Melaka dan waktu keberangkatan hampir setiap jam. Gw dan Yogi dapetnya bus yang jam 7 malam dan nyampe di Terminal bus sentral Melaka sekitar jam setengah 10 malam. Walaupun udah malem, gak perlu khawatir gak ada transportasi dari Terminal bus sentral menuju Kota Melaka soalnya ada Taxi dan kalo mau lebih hemat bisa naek bus Panorama nomer 17 yang menuju bangunan merah /stadhuys. 

Thursday 23 October 2014

Batu Caves - Perjalanan Menuju Negeri Tetangga

Murugan Statue - Batu Caves

Halo guys, Long time no see ya...
Oke kali ini gw mau cerita tentang pengalaman pertama gw backpacking ke luar negeri, Malaysia! (udah luar negeri kan ya walaupun mainstream?). Bermodalkan tiket promo yang murah banget dari maskapai favorit para backpacker yang gw beli di awal Februari dan berangkat di bulan Oktober here we go!!!

Keberangkatan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport Palembang menuju Kuala Lumpur pagi itu di delay cukup lama karena memang kota palembang sedang diselimuti asap tebal dari puluhan hotspot yang ada di sumsel.

Perjalanan gw kali ini berdua bareng temen gw yogi yang sama2 baru pertama kali go internesyenel *halah..dan delay yang lama gak begitu berarti soalnya kita sama2 jago nyinyir dan selama nunggu boarding kita cekikikan ngomongin orang disekitar hahah..

Sekitar jam 10 akhirnya boarding juga dan tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 sekitar jam 12 siang. KLIA2 baru diresmikan bulan mei 2014 yang sebelumnya menggunakan LCCT sebagai airport khusus low cost carrier.

Tuesday 2 September 2014

Sharecost ke Pulau Menjangan

Dermaga Pulau Menjangan

Dari kawah Ijen kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Menjangan yang merupakan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Akses menuju Pulau Menjangan memang tidak terlalu sulit jika ditempuh dari Banyuwangi. Menyeberangi selat Bali dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk dan dilanjutkan dengan angkutan umum dari terminal Gilimanuk tujuan Singaraja dan berhenti di pelabuhan Labuan Lalang atau Banyuwedang.

Jika dari denpasar menuju pulau menjangan bisa menggunakan bus menuju gilimanuk dan berhenti di pertigaan sebelum ke terminal gilimanuk dan dilanjutkan angkutan umum dengan rute singaraja dan berhenti di Labuan Lalang atau Banyuwedang.

Sebenarnya akses menuju pulau Menjangan bisa juga melalui pelabuhan Kampe di Banyuwangi tapi kurang afdol rasanya jika kita tidak menginjakkan kaki di pulau Bali.

Terdapat dua crossing point menuju pulau Menjangan dari bali yaitu Labuhan Lalang dan Banyuwedang. Bagi yang berencana menginap sebelum melakukan aktifitas/menyeberang ke pulau menjangan, lebih baik memilih crossing point di Banyuwedang karena disana terdapat beberapa penginapan sedangkan disekitar Labuan Lalang belum ada penginapan *cmiiw

Kami memilih crossing point labuhan lalang karena jaraknya tidak terlalu jauh dari terminal Gilimanuk. Setelah turun dari angkutan umum kami menuju loket pendaftaran di Labuan Lalang untuk mendaftarkan diri. Ternyata di loket pendaftaran tersebut langsung menawarkan paket menuju pulau menjangan terdiri dari sewa kapal, alat snorkeling, guide, dan asuransi. Setelah nego dengan petugas berikut rincian biaya yang kami sharing ber tujuh.

Kwitansi Pembayaran


Biaya yang bisa di sharing adalah biaya sewa kapal dan guide, selebihnya biaya masing2 seperti alat snorkeling dan life jacket. Untuk menghemat biaya bagi yang memiliki snorkle gear lebih baik membawa sendiri. Oh iya disini sewa satu set snorkel gear tidak termasuk life jacket seperti ditempat penyewaan lainnya. Sewa life jacket dikenakan biaya sendiri yaitu Rp. 40.000,- dan cukup mahal menurut saya tapi tak apalah demi keselamatan.

Setelah semua perlengkapan siap kapal pun berangkat menuju pulau Menjangan. Tiba di dermaga pulau Menjangan kami disambut oleh Menjangan yang memang banyak terdapat dipulau ini karena itulah dinamakan pulau Menjangan. Sebelum bersnorkeling ria Bli Putu guide kami memberikan arahan dan mendampingi kami pada saat aktifitas snorkeling.

Sebelum Snorkeling

Wednesday 27 August 2014

Mengejar Api Biru Kawah Ijen

Dari Bandara Juanda Surabaya kami bertiga melanjutkan perjalanan menggunakan bus damri menuju terminal Bungurasih dan langsung mencari bus rute Bondowoso. Sebenarnya untuk menuju Kawah Ijen ada dua alternatif rute yaitu via Banyuwangi dan Bondowoso dan kami memilih via Bondowoso. Berdasarkan hasil browsing di internet dari terminal bungurasih ada bus yang langsung menuju Bondowoso. Setalah tanya sana sini kata orang2 di terminal rute ke Bondowoso agak susah dan biasanya di oper sana sini dan mereka menyarankan naik bus ke Banyuwangi. Karena kami bertiga masih kekeuh pengen lewat Bondowoso akhirnya kita memutuskan naek travel ke Bondowoso. 

Jam 8 pagi travel berangkat menuju Bondowoso dan diperjalanan ada penumpang yang kasih informasi kalo angkot menuju Sempol dari terminal Bondowoso terakhir berangkat jam 1 siang..dheg!!! gw dan kedua temen gw udah mulai deg2an dan gelisah takut kalo jam 1 siang kita belom sampe bondowoso dan angkot ke sempol udah nggak ada lagi padahal kita bener2 ngejer waktu demi blue fire malam harinya. 

Tiba di terminal Bondowoso udah jam 1 lebih banyak, seperti biasa disambut oleh calo2 terminal dengan red carpet *halah.. dan pas kita tanya angkot ke sempol masih ada gak pak??? si bapak calo bilang, waduh mas kalo angkot ke sempol terakhir jam 12 siang tadi, mending mas nginep aja dulu di Bondowoso nanti besok pagi baru berangkat ke sempol. Dan kami pun diam seribu bahasa dengan ekspresi datar layaknya artis2 profesional..huahaha. 

Lagi2 demi blue fire kami memutar otak (bukan dalam arti yg sesungguhnya) dan iseng nanya ke bapak calo kira2 kalo carter angkot langsung ke paltuding harganya berapaan? dan si bapak manggil yang punya angkot dan setelah nego mereka kasih harga 600 ribu sampe sempol aja karena mereka gak berani nganterin sampe paltuding takut kemaleman dijalan. oke harga yang fantastis dan kami tidak berminat..bye!!!

Akhirnya kami keluar dari terminal bondowoso dengan kekecewaan yang mendalam. Kita memutuskan  buat cari warung makan siapa tau disana dapet inspirasi. Baru berjalan beberapa langkah keluar terminal eh ada sopir truk yang teriak2 mas mau ke ijen ya??!!! wah ini rejeki backpacker soleh! langsung aja kami deketin truk nya dan nanya2. ternyata truk tersebut mengangkut muatan logistik untuk di supply ke warung2 disekitar sempol. setelah nego si bapak bersedia mengantar sampai ke paltuding..ahh bapakkk terharu deh..hahah


Truk Menuju Paltuding

Monday 25 August 2014

Menyusuri Negeri Laskar Pelangi - Gantong

Berkendara sekitar 2-3 Jam dari Kota Tanjung Pandan kita akan tiba di Gantong, sebuah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur yang menjadi salah satu latar pembuatan film Laskar Pelangi. Di kecamatan Gantong ini kita bisa melihat Replika SD Muhammadiyah Gantong atau lebih terkenal dengan sebutan SD Laskar Pelangi yang memang sudah tidak digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar dan menurut informasi Replika SD Muhammadiyah Gantong ini sudah kali ketiga dipindahkan dari tempat semula. Kondisi bangunan yang sudah tidak layak digunakan lagi ini justru menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Belitung dan memang menjadi salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi jika berwisata ke negeri Laskar Pelangi. Terbukti ditengah teriknya matahari belitung tetap saja beberapa bus pariwisata dan mobil pribadi memenuhi parkiran yang membawa pengunjung untuk melihat Replika SD ini.
SD Laskar Pelangi

SD Laskar Pelangi